LAPORAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
“Taksonomi Tumbuhan”
Dosen
Pengampu : Dra. Hj. Muswita, M.Si
Kelompok I Reguler B
Bayu Dwi
Nofrizal (A1C4090 )
Neni
Triyana (A1C409043)
Rina
Ikawati (A1C409049)
Sutini (A1C409055)
PROGRAM STUDI BIOLOGI PMIPA FKIP
UNIVERSITAS JAMBI
2010/2011
KATA PENGANTAR
Syukur
alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya
jualah sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan
Taksonomi Tumbuhan ini.
Penulis
menyadari dimana laporan yang sederhana ini masih jauh dari tahap-tahap
sempurn, maka penulis mengharapkan sumbangan kritik dan saran yang sifatnya
membangun guna kesempurnaan dimasa yang akan datang.
Laporan
ini tidak lepas dari bantuan dari pihak-pihak yang bersangkutan maupun pihak
lainnya, serta rekan-rekan sekalian oleh karena itu penulis mengucapkan terima
kasih.
Terakhir
penulis mengharapkan semoga laporan ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan
serta minat baca di kalangan mahasiswa-mahasiswi pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya.
Jambi, Mei 2011
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................... 1
1.2 Tujuan................................................................................. 1
BAB
II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Profil Kebun Raya Bogor …………………………….. 2
2.2 Profil Rumah Anggrek………………………………... 5
2.3 Tumbuhan
Secara Umum…………………………… … 6
2.4 Ciri-ciri Tumbuhan…………………………………… 7
BAB
III BAHAN DAN METODE
3.1 Waktu dan Tempat.............................................................. 9
3.2 Alat dan Bahan.................................................................... 9
3.3 Prosedur Kerja................................................................... 9
BAB
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil................................................................................... 10
4.1.1 Lokasi
Kebun Raya Bogor............................................... 10
4.2 Pembahasan..................................................................... 13
4.2.1` Lokasi
Kebun Raya Bogor 13
BAB
V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ........................................................................ 26
5.2 Saran ................................................................................. 26
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................. 27
LAMPIRAN
........................................................................................ 28
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Pada praktikum Taksonomi Tumbuhan kali ini, kami melakukan
Praktek Kuliah Lapangan untuk melakukan pengamatan secara langsung.
Praktek Kuliah Lapangan
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk melengkapi praktikum Taksonomi Tumbuhan
yang objeknya mudah didapat, guna memberikan pengetahuan bagi para praktikan.
PKL ini dilaksanakan secara mandiri dan bersama kelompok lain. Lokasi yang
menjadi tempat pengambilan sampel dan sebagai tempat survei PKL yaitu di Kebun
Raya Bogor.
Dalam Taksonomi Tumbuhan sangat
penting untuk mengidentifikasi berbagai jenis tumbuhan. Apabila kita telah
mempelajari, maka sudah tentu kita mudah mengetahui dan mengidentifikasi
beberapa jenis tumbuhan yang berasal dari berbegai daerah di Indonesia yang di
koleksi di Kebun Raya Bogor. Oleh karena itu, kita dapat memperoleh ilmu
tentang bagaimana cara menjaga, melestarikan dan memanfaatkan keanekaragaman
hayati. Selain itu, kita mampu mengembangkan ilmu cabang Biologi Taksonomi Tumbuhan
itu sendiri.
1.2
Tujuan
Adapun tujuan dari laporan ini adalah sebagai berikut :.
1.
Untuk mengetahui klasifikasi
berbagai jenis tumbuhan yang ada di
Kebun Raya Bogor.
2.
Untuk mengetahui morfologi berbagai jenis tumbuhan yang ada di Kebun Raya
Bogor.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1
Profil Kebun Raya Bogor
Kebun Raya
Bogor pada mulanya merupakan bagian dari 'samida' (hutan buatan atau taman
buatan) yang paling tidak telah ada pada pemerintahan dari Kerajaan Sunda, sebagaimana
tertulis dalam (prasasti Batutulis). Hutan buatan itu
ditujukan untuk keperluan menjaga kelestarian lingkungan sebagai tempat
memelihara benih benih kayu yang langka.Di samping samida itu dibuat pula
samida yang serupa di perbatasan Cianjur dengan Bogor (Hutan Ciung Wanara).
Hutan ini kemudian dibiarkan setelah Kerajaan Sunda takluk dari (Kesultanan Banten), hingga Gubernur Jenderal (Van Der Capellen) membangun rumah
peristirahatan di salah satu sudutnya pada pertengahan abad ke-18.
Pada awal
1800-an Gubernur Jenderal (Thomas Stamford Raffles), yang mendiami (Istana Bogor) dan memiliki minat besar
dalam botani, tertarik mengembangkan halaman Istana Bogor menjadi sebuah kebun
yang cantik. Dengan bantuan para ahli botani, (W. Kent), yang ikut membangun (Kew Garden) di London, Raffles
menyulap halaman istana menjadi taman bergaya Inggris klasik. Inilah awal mula
Kebun Raya Bogor dalam bentuknya sekarang.
Pada tahun 1814Olivia
Raffles (istri dari Gubernur Jenderal (Thomas Stamford Raffles) meninggal
dunia karena sakit dan dimakamkan di Batavia.Sebagai pengabadian, monumen untuknya
didirikan di Kebun Raya Bogor.
Ide pendirian
Kebun Raya bermula dari seorang ahli biologi yaitu (Abner) yang menulis surat kepada
Gubernur Jenderal G.A.G.Ph. van der Capellen. Dalam surat itu terungkap
keinginannya untuk meminta sebidang tanah yang akan dijadikan kebun tumbuhan
yang berguna, tempat pendidikan guru, dan koleksi tumbuhan bagi pengembangan
kebun-kebun yang lain.
Prof. Caspar
Georg Karl Reinwardtadalah seseorang berkebangsaan Jerman yang berpindah ke
Belanda dan menjadi ilmuwan botani dan kimia.Ia lalu diangkat menjadi menteri
bidang pertanian, seni, dan ilmu pengetahuan di Jawa dan sekitarnya. Ia
tertarik menyelidiki berbagai tanaman yang digunakan untuk pengobatan. Ia
memutuskan untuk mengumpulkan semua tanaman ini di sebuah kebun botani di Kota
Bogor, yang saat itu disebut Buitenzorg (dari bahasa Belanda yang berarti
"tidak perlu khawatir"). Reinwardt juga menjadi perintis di bidang
pembuatan herbarium.Ia kemudian dikenal sebagai seorang pendiri Herbarium
Bogoriense.
Pada tahun 18 Mei
[[1817, Gubernur Jenderal Godert Alexander Gerard Philip van der Capellen
secara resmi mendirikan Kebun Raya Bogor dengan nama ''s'Lands Plantentuinte
Buitenzorg''. Pendiriannya diawali dengan menancapkan ayunan cangkul pertama di
bumi Pajajaransebagai pertanda dibangunnya pembangunan kebun itu, yang
pelaksanaannya dipimpin oleh Reinwardt sendiri, dibantu oleh James Hooper dan
W. Kent (dari Kebun Botani Kew yang terkenal di Richmond, Inggris).
Sekitar 47
hektare tanah di sekitar Istana Bogor dan bekas samida dijadikan lahan pertama
untuk kebun botani.Reinwardt menjadi pengarah pertamanya dari 1817 sampai 1822.
Kesempatan ini digunakannya untuk mengumpulkan tanaman dan benih dari bagian
lain Nusantara. Dengan segera Bogor menjadi pusat pengembangan [[pertanian]]
dan [[hortikultura]] di Indonesia.Pada masa itu diperkirakan sekitar 900
tanaman hidup ditanam di kebun tersebut.
Gambar
01. Kebun Raya Bogor
Pada tahun 1822
Reinwardt kembali ke Belanda dan digantikan oleh Dr. Carl Ludwig Blumeyang
melakukan inventarisasi tanaman koleksi yang tumbuh di kebun.Ia juga menyusun
katalog kebun yang pertama berhasil dicatat sebanyak 912 jenis (spesies) tanaman. Pelaksanaan
pembangunan kebun ini pernah terhenti karena kekurangan dana tetapi kemudian
dirintis lagi oleh Johannes Elias Teysmann (1831), seorang ahli kebun istana
Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch. Dengan dibantu oleh Justus Karl Hasskarl, ia
melakukan pengaturan penanaman tanaman koleksi dengan mengelompokkan menurut
suku (familia).
Pada mulanya
kebun ini hanya akan digunakan sebagai kebun percobaan bagi tanaman perkebunan
yang akan diperkenalkan ke Hindia-Belanda (kini Indonesia). Namun pada
perkembangannya juga digunakan sebagai wadah penelitian ilmuwan pada zaman itu
(1880 - 1905).
Pada saat
kepemimpinan tokoh-tokoh itu telah dilakukan kegiatan pembuatan katalog
mengenai Kebun Raya Bogor, pencatatan lengkap tentang koleksi tumbuh-tumbuhan (Cryptogamae), 25 spesiesGymnospermae,
51 spesies Monocotyledonae dan 2200 spesies Dicotyledonae, usaha pengenalan
tanaman ekonomi penting di Indonesia, pengumpulan tanam-tanaman yang berguna
bagi Indonesia (43 jenis, di antaranya vanili, kelapa sawit, kina, getah perca,
tebu, ubi kayu, jagung dari Benua|Amerika, kayu besi dari Palembang dan Kalimantan,
dan mengembangkan kelembagaan internal di Kebun Raya yaitu:
* Herbarium
* Museum
* Laboratorium Botani
* Kebun Percobaan
* Laboratorium Kimia
* Laboratorium Farmasi
* Cabang Kebun Raya di
Sibolangit, Deli Serdangdan di Kebun Raya Purwodadi|Purwodadi, Kabupaten
Pasuruan.
* Perpustakaan Fotografi
dan Tata Usaha
* Pendirian Kantor
Perikanan dan Akademi Biologi (cikal bakal IPB).
2.2
Profil Rumah Anggrek
Pusat
Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor (PKT-KRB) di bawah otoritas Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI) memiliki rumah anggrek (Orchid House), yang
merupakan bagian dari koleksi tanaman di kebun raya itu.Rumah Anggrek dibangun
sejak tahun 2002. Rumah Anggrek ini memiliki koleksi anggrek-anggrek yang
disimpan dalam rumah kaca yang didesain dengan sangat cantik dan terawat dengan
baik.Disana tersimpan 500 spesies anggrek alam dari seluruh Indonesia.
Bangunan rumah anggrek ini
memiliki rumah kaca di sisi kanan dan kirinya.Dari luar, rumah anggrek ini
sangat asri dikelilingi pepohonan dan semak-semak yang tertata rapi. Memasuki
pintu halaman rumah anggrek, ada kolam kecil dan tangga-tangga berkanopi
menuruni bukit karena rumah anggrek ini terletak lebih rendah dari jalan
raya. Dari pintu masuk ada sebuah ruangan aula dengan dua pintu di sisi kanan
dan kirinya. Pintu kecil tersebut adalah pintu masuk menuju rumah kaca
yang menyimpan anggrek-anggrek.
Gambar 02. Berbagai Jenis Anggrek
Memasuki ruang hybrid, yang
terletak di sebelah kanan pintu masuk, disanalah bunga-bunga anggrek berwarna
putih yang bergantungan di kanan-kiri.Khusus di pekarangan KRB juga terdapat
beberapa jenis anggrek , dan salah satunya adalah "Grammathophyllum
Speciosum Blume"(Giant Orchid) yang dikenal dengan "anggrek
raksasa" atau dikenal pula dengan "anggrek tebu".Disebut dengan
`anggrek tebu`, karena karena perawakannya yang mirip (tanaman) tebu".
Rumah anggrek memiliki
koleksi beragam jenis anggrek, baik dari Indonesia maupun dari mancanegara.
Koleksi tersebut antara lain berbagai macam spesies anggrek mulai dari Phalaenopsis,Dendrobium,Coelogyne,Cymbidium,Vanda,Spathoglotis,Phaius,Mokara,Oncidium,
dan Caheya.
Koleksi anggrek tersebut,
ditanam di dua ruangan yaitu ruang hibrid dan ruang spesies. Di ruang hibrid
sebagian jenis anggrek seperti Phalaenopsis,Dendrobium,Cheya,Ochidium,Mokara,
juga dapat dibeli masyarakat umum penggemar tanaman anggrek dengan kisaran
harga mulai dari Rp 20 ribu hingga Rp 250 ribu.
2.3
Tumbuhan Secara Umum
Dalam biologi, tumbuhan merujuk pada organisme yang
termasuk ke dalam RegnumPlantae. Di
dalamnya masuk semua organisme yang sangat biasa dikenal orang seperti pepohonan, semak, terna, rerumputan, paku-pakuan, lumut, serta sejumlah alga hijau.
Tercatat sekitar 350.000 spesies organisme termasuk di dalamnya, tidak termasuk alga
hijau.Dari jumlah itu, 258.650 jenis merupakan tumbuhan berbunga
dan 18.000 jenis tumbuhan lumut. Hampir semua anggota tumbuhan
bersifat autotrof,
dan mendapatkan energi langsung dari cahayamatahari
melalui proses fotosintesis. Karena warna hijau amat dominan pada anggota kerajaan
ini, nama lain yang dipakai adalah Viridiplantae
("tetumbuhan hijau"). Nama lainnya adalah Metaphyta.
Klasifikasi tumbuhan masa
lalu memasukkan pula semua alga dan fungi (termasuk jamur lendir)
sebagai anggotanya.Meskipun stasioner, fungi bersifat saprotrof, mendapatkan energi dari sisa-sisa bahan organik.
Selain itu, dinding sel fungi tidak tersusun dari bahan yang sama dengan
tumbuhan dan malahan mirip hewan. Sebagian besar alga kemudian juga mulai dipisahkan dari keanggotaan
tumbuhan karena tidak memiliki diferensiasi jaringan dan tidak mengembangkan klorofil
sebagai pigmen
penangkap energi.Penggunaan teknik-teknik biologi molekuler
terhadap filogeni
tumbuhan ternyata memberikan banyak dukungan atas pemisahan ini.Tumbuhan dalam
arti yang sekarang dipakai (arti sempit) dianggap sebagai keturunan dari suatu alga hijau.
Gambar 03. Tanaman Di Kebun
Raya Bogor
2.4
Ciri-ciri Tumbuhan
Ciri yang segera mudah
dikenali pada tumbuhan adalah warna hijau yang dominan akibat kandungan pigmen
klorofil yang berperan vital dalam proses penangkapan energi melalui
fotosintesis. Dengan demikian, tumbuhan secara umum bersifat autotrof. Beberapa
perkecualian, seperti pada sejumlah tumbuhan parasit,
merupakan akibat adaptasi terhadap cara hidup dan lingkungan yang unik. Karena
sifatnya yang autotrof, tumbuhan selalu menempati posisi pertama dalam rantai
aliran energi melalui organisme hidup (rantai makanan).
Gambar 04. Ciri Tanaman
Tumbuhan bersifat stasioner
atau tidak bisa berpindah atas kehendak sendiri, meskipun beberapa alga hijau
bersifat motil (mampu berpindah) karena memiliki flagelum.Akibat sifatnya yang pasif ini
tumbuhan harus beradaptasi secara fisik atas perubahan lingkungan dan gangguan
yang diterimanya.Variasi morfologi tumbuhan jauh lebih besar daripada anggota kerajaan
lainnya.Selain itu, tumbuhan menghasilkan banyak sekali metabolit sekunder sebagai mekanisme pertahanan hidup
atas perubahan lingkungan atau serangan pengganggu. Reproduksi juga terpengaruh
oleh sifat ini
Pada tingkat selular,
dinding sel yang tersusun dari selulosa, hemiselulosa,
dan pektin menjadi
ciri khasnya, meskipun pada tumbuhan tingkat sederhana kadang-kadang hanya
tersusun dari pektin.Hanya sel tumbuhan yang memiliki plastida; juga vakuola yang
besar dan seringkali mendominasi volume sel.
BAB III
METODE
PELAKSANAAN
3.1 Waktu dan Tempat
Rangkaian kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan pada tanggal 26April 2011
sampai dengan 02 Mei 2011.Lokasi PKL yaitu di Kebun
Raya Bogor dan Rumah Anggrek.
3.2 Alat dan Bahan
a. Alat tulis
b. Kamera
c. Plastik 1 kg
d. Kertas label
e. Gunting tanaman
3.3 Prosedur Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan secara lengkap.
2. Difoto tanaman yang telah diberi nama pada
bagian daun, akar dan batangnya.
3. Dicatat morfologi tanaman yang telah di foto
tersebut.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil
4.1.1
Lokasi Kebun Raya Bogor
Hari/tanggal : Kamis, 28 April 2011
Tabel
01. Hasil Pengamatan
No
|
Family
|
Spesies
|
Nama Lokal
|
Keterangan
|
1.
|
|
Swietenia macrophylla
|
Mahoni Honduras
|
Batang lurus,
silindris, dengan basis ditopang, kulit kasar, mengelupas.
|
2.
|
Meliaceae
|
Dysoxylum
densiflorum Miq
|
Majegau atau
cempaga
|
Daun majegau
berbentuk lanset lonjong. Buahnya berbentuk bulat telur.
|
3.
|
Meliaceae
|
Chisocheton
amboinensis
|
Kayu Gula/ Gindis/ Rusi-Rusi
|
Tanaman
berbentuk pohon, berakar tunggang.
|
4.
|
Meliaceae
|
Amphanamixis
grandifolia
|
|
|
5.
|
|
Dimocarpus
longan
|
Lengkeng
|
Pohon, berdaun majemuk, sebagian besar berbulu rapat pada bagian
aksialnya.
|
6.
|
|
Pometia
pinnala
|
Matoa
|
Batang
silindris, tegak, percabangan simpodial, bercabang banyak sehingga membentuk
pohon yang rindang.
|
7.
|
|
Elattostachys
verrucosa
|
|
|
8.
|
Sapindaceae
|
Harpulia
sphaeroloba
|
|
|
9.
|
Sapindaceae
|
Lephisanthes
amoena
|
|
|
10.
|
Sapindaceae
|
Guioa
sp
|
|
|
11.
|
Apocynaceae
|
Ochrosia
coccinea
|
|
|
12.
|
Apocynaceae
|
Kopsia
fruticosa
|
Apocynaceae
|
Tumbuhan
berbentuk pohon ,mampu berbunga sepanjang tahun.
|
13.
|
Apocynaceae
|
Kopsia
arbore blume
|
Rui MU
|
Pohon 15m
tingginya, Cabang kehijauan, agak pipih,
puberulen ketika muda apeks.
|
14.
|
|
Chrysophyllum
cainito
|
Sawo hijau, sawo
duren
|
Tumbuhan
berbentuk pohon, akar tunggang, daun tunggal, warna daun atas hijau - bawah
cokelat,
|
15.
|
Meliaceae
|
Azadirachta indica
|
Mimba
|
jenis pohon yang
berpotensi sebagai pestisida alami
|
16.
|
Arecaceae
|
Sommieria leucophylla
|
|
|
17.
|
|
Dillenia philippinensis
|
Simpur Pilipina
|
|
18.
|
Apocynaceae
|
Ochrosia coccinea
|
|
|
19.
|
|
Lansium domesticum
|
Duku
|
|
20.
|
|
Salacca zalacca
|
Salak
|
|
21.
|
Euphorbiaceae
|
Jatropha multifida
|
Jarak tiris
|
|
4.2
Pembahasan
4.2.1 Lokasi Pantai Klara Lampung
1. Kelas : Magnoliopsida
Klasifikasi Ilmiah :
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Genus : Swietenia
Spesies : Swietenia macrophylla
Deskripsi :
“Batang
lurus, silindris, dengan basis ditopang, kulit kasar, mengelupas.Daun bulat
telur, lanset, agak miring, hijau muda atau kemerahan ketika muda, hijau gelap
dan bersinar ketika dewasa”.
2. Kelas : Magnoliopsida
Famili : Meliaceae
Klasifikasi Ilmiah :
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : Meliaceae
Genus : Dysoxylum
Spesies : Dysoxylum
densiflorum Miq
Deskripsi :
“Merupakan
pohon berkayu Kayunya berat, keras namun berserat halus dengan warna coklat
kuning muda hingga merah muda atau coklat-merah muda, mengkilap.Daun majegau
berbentuk lanset lonjong.Buahnya berbentuk bulat telur”.
3. Kelas :
Famili : Meliaceae
Klasifikasi Ilmiah :
Kerajaan :
Divisi :
Kelas :
Ordo :
Famili : Meliaceae
Genus : Chisocheton
Spesies : Chisocheton amboinensis
Deskripsi :
“Tanaman berbentuk pohon, dan
berakar tunggang”.
4. Kelas :
Famili : Meliaceae
Klasifikasi Ilmiah :
Kerajaan : Plantae
Divisi :
Kelas :
Ordo :
Famili : Meliaceae
Genus : Amphanamixis
Spesies : Amphanamixis grandifolia
Deskripsi :
“Mempunyai batang yang berkayu dan daun yang berwarna
hijau tua”.
5. Kelas :
Klasifikasi Ilmiah :
Kerajaan : Plantae
Divisi :
Kelas :
Genus : Dimocarpus
Spesies : Dimocarpus longan
Deskripsi :
“Pohon,
berdaun majemuk, sebagian besar berbulu rapat pada bagian aksialnya.
6. Kelas :
Klasifikasi Ilmiah :
Kerajaan : Plantae
Divisi :
Kelas :
Ordo :
Genus : Pometia
Spesies : Pometia pinnala
Deskripsi :
“Batang
silindris, tegak, percabangan simpodial, bercabang banyak sehingga membentuk
pohon yang rindang”.
7. Kelas :
Famili :
Klasifikasi Ilmiah :
Kerajaan : Plantae
Divisi :
Kelas :
Ordo :
Famili :
Genus : Elattostachys
Spesies : Elattostachys verrucosa
Deskripsi :
“Tumbuhan ini mempunyai
tepi daun yang bergerigi dan berwarna hijau”.
8. Kelas :
Famili : Sapindaceae
Klasifikasi Ilmiah :
Kerajaan : Plantae
Divisi :
Kelas :
Ordo :
Famili : Sapindaceae
Genus : Harpulia
Spesies : Harpulia sphaeroloba
Deskripsi :
”Memiliki buah berwarna merah”.
9. Kelas :
Famili : Sapindaceae
Klasifikasi Ilmiah :
Kerajaan : Plantae
Divisi :
Kelas :
Ordo :
Famili : Sapindaceae
Genus : Lephisanthes
Spesies : Lephisanthes amoena
Deskripsi :
10. Kelas :
Famili : Sapindaceae
Klasifikasi Ilmiah :
Kerajaan : Plantae
Divisi :
Kelas :
Ordo :
Famili : Sapindaceae
Genus : Guioa
Spesies : Guioa sp
Deskripsi :
“Memiliki buah berwarna hijau dan batang yang tidak
terlalu besar”.
Famili : Apocynaceae
Klasifikasi Ilmiah :
Divisi :
Famili : Apocynaceae
Genus : Ochrosia
Spesies : Ochrosia coccinea
Deskripsi :
“Memiliki batang yang
tinggi, daun menyirip dan buah berwarna kuning kemerahan”.
12. Kelas :
Famili : Apocynaceae
Klasifikasi Ilmiah :
Kerajaan : Plantae
Divisi :
Kelas :
Ordo :
Famili : Apocynaceae
Genus : Kopsia
Spesies : Kopsia fruticosa
Deskripsi :
“Tanaman ini termasuk semak tinggi dengan daun sederhana.Pertumbuhan tidak cepat”.
Klasifikasi Ilmiah :
Kerajaan : Plantae
Divisi :
Genus : Kopsia
Spesies : Kopsia
arbore
Deskripsi :
“Tumbuhan ini mempunyai
buah berwarna ungu dan bunganya bewarna putih”.
14.. Kelas : Magnoliopsida
Klasifikasi Ilmiah :
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Ebenales
Genus :
Chrysophyllum
Spesies : Chrysophyllum
cainito
Deskripsi :
“Tumbuhan
berbentuk pohon, berumur menahun (perenial), tinggi 15 - 20 m. Akar
tunggang.Batang berkayu, silindris, tegak, warna cokelat, permukaan kasar. Daun
tunggal, warna permukaan atas hijau - bawah cokelat, panjang 9 - 14 cm, lebar 3
- 5 cm, helaian daun agak tebal, kaku, bentuk lonjong (elliptica), ujung
runcing (acutus), pangkal meruncing (acuminatus), tepi rata, pertulangan
menyirip (pinnate), tidak pernah meluruh Bunga Buah buni (bacca), bulat, warna
hijau keputih-putihan, dengan biji hitam, pipih, panjang sekitar 1 cm,
berkeping dua Perbanyaan Generatif (biji)”.
15. Kelas :
Klasifikasi Ilmiah :
Kerajaan : Plantae
Divisi :
Kelas :
Genus : Horsfieldia
Spesies : Horsfieldia globularia
Deskripsi :
“Mempunyai ovarium bulat
telur”.
16. Kelas :
Famili : Arecaceae
Klasifikasi Ilmiah :
Kerajaan : Plantae
Divisi :
Kelas :
Ordo :
Famili : Arecaceae
Genus : Sommieria
Spesies : Sommieria
leucophylla
Deskripsi :
“Menyerupai sawit berukuran kecil dan mempunyai daun
yang kasar”.
17. Kelas : Magnoliopsida
Klasifikasi Ilmiah :
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Dilleniales
Genus : Dillenia
Spesies : Dillenia
philippinensis
Deskripsi :
“Tanaman ini
pohon mencapai ketinggian 6 sampai 15 meter, halus atau hampir jadi. Daun yang
kasar, bersinar, bulat telur, elips atau lonjong-bulat telur, 12 sampai 25 cm
panjang, dan kasar bergigi di margin. Bunga berwarna putih, besar, mencolok,
sekitar 15 cm diameter.Buah bulat, 6 sampai 8 cm diameter, dengan sepal
berdaging besar erat melampirkan buah sejati”.
18. Kelas :
Famili :
Klasifikasi Ilmiah :
Kerajaan : Plantae
Divisi :
Kelas :
Ordo :
Famili :
Genus : Ochrosia
Spesies :Ochrosia
coccinea
Deskripsi :
“Mempunyai daun
yang tebal dan buah berwarna hijau”.
19. Kelas : Magnoliopsida
Klasifikasi Ilmiah :
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Genus : Lancium
Spesies : Lancium
domesticum
Deskripsi :
“Buah duku mentah berwarna hijau, bergetah dan citarasanya sangat
asam. Seiring matangnya buah, kulit akan berubah kekuningan dan daging buah
akan berasa manis. Sebagian besar buah duku hanya dimakan segar sebagai buah
meja. Padahal kalau kita mau sedikit berkreasi, duku dapat dijadikan beragam
sajian lezat dan nikmat, seperti untuk isi puding, campuran fruits cocktail
atau sebagai bahan baku selai”.
20. Kelas : Liliopsida
Klasifikasi Ilmiah :
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arecales
Genus : Salacca
Spesies : Salacca zalacca
Deskripsi :
“Palma berbentuk perdu atau
hampir tidak berbatang, berduri banyak, melata dan beranak
banyak, tumbuh menjadi rumpun yang rapat dan kuat.Batang menjalar di bawah atau
di atas tanah, membentuk rimpang, sering bercabang”.
21. Kelas : Magnoliopsida
Famili : Euphorbiaceae
Klasifikasi Ilmiah :
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Jatropha
Spesies : Jatropha multifida L
Deskripsi :
“Mempunyai daun berbentuk menjari”.
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari laporan
ini, yaitu :
2. Ciri tumbuhan adalah warna
hijau yang dominan akibat kandungan pigmen klorofil yang berperan vital dalam
proses penangkapan energi melalui fotosintesis.
3. Koleksi anggrek yang ada di
rumah anggrek antara lain berbagai macam spesies anggrek mulai dari Phalaenopsis,Dendrobium,Coelogyne,Cymbidium,Vanda,Spathoglotis,Phaius,Mokara,Oncidium,
dan Caheya, dll.
4.
Koleksi tanaman yang ada dikebun raya bogor yaitu Swietenia macrophylla, Dysoxylum
densiflorum Miq, Chisocheton amboinensis, Amphanamixis
grandifolia, Dimocarpus longan, Pometia pinnala, Elattostachys verrucosa,
Harpulia sphaeroloba, Lephisanthes amoena, Guioa sp, Ochrosia coccinea, Kopsia
fruticosa, Kopsia arbore, Chrysophyllum cainito, Horsfieldia globularia,
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009. Diakses tanggal 04 Mei 2011. Tumbuhan.http
:// id. Wikipedia .org/wiki/Tumbuhan.
Anonim, 2009. Diakses tanggal 04 Mei 2011.Gambar Kebun
Raya bogor. http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/12.
Brotowijoyo, Mukayat, D. 1989. Tumbuhan
Tingkat Tinggi. Jakarta: Erlangga.
Kimbal, John. W. 1983. Biologi, edisi ke lima. Institut pertanian
bogor : PT gelora Aksara Pratama.
Radioputro. 1996. Klasifikasi Tumbuhan. Jakarta: Erlangga.
LAMPIRAN
Swietenia macrophylla
Dysoxylum densiflorum Miq
Chisocheton amboinensis
Amphanamixis grandifolia
Dimocarpus longan
Pometia pinnala
Elattostachys verrucosa
Harpulia sphaeroloba
Lephisanthes amoena
Guioa sp
Ochrosia coccinea
Kopsia fruticosa
Kopsia arbore
Chrysophyllum cainito
Horsfieldia globularia
Sommieria leucophylla
Dillenia philippinensis
Ochrosia coccinea
Lansium domesticum
Salacca zalacca
Jatropha multifida L